Ehm, ehm... Oke. Siapkan seat belt kalian karena kalian akan bercengkrama (?) bersama ChocoIchi! XDD
Lho, kok pada bengong sih? *dibakar massa* Eh, ehm, ehm. Postingan kali ini tentang materi yang saya suka saat mentoring atau ceramah lainnya... Ghozwul Fikri! XD Nah, untuk yang lebih lanjut, silahkan klik lanjut di bawah ini (contoh orang males)
Ghozwul fikri sering disebut sebagai perang pemikiran, berasal dari kata ghazwah (serangan) dan fikr (pikiran). Perang ini berbeda dengan perang-perang lainnya, karena perang ini bukan perang fisik (Qital). Perang ini lawannya tidak diketahui, bahkan kita tidak tahu apakah kita tengah berperang atau nggak. Perang ini sama sekali gak ada korban jiwa, biaya yang dikeluarin sedikit, tetapi hasilnya berpengaruh luas! Kebayang kan?
Secara istilah, ghazwul fikri adala sebuah penyerangan terhadap pemikiran umat-umat islam guna merubah apa yang ada di dalamnya sehingga tidak lagi bisa mengeluarkan hal-hal yang benar karena telah tercampur baur dengan hal-hal tak islami :3
Tujuan dari ghazwul fikri antara lain:
- Menjauhkan umat islam dari agamanya
- Memasukkan mereka yang agamanya sudah kosong ke dalam agama kafir
- Memadamkan cahaya (agama) Allah
Ghazwul Fikri dilakukan dengan beberapa metode, antara lain:
- Membatasi supaya Islam tidak tersebar luas, dengan cara:
- Tasykik (pendangkalan) adalah gerakan yang berupaya menciptakan keragu-raguan dan pendangkalan kaum muslimin terhadap agamanya.
- Tasywih (pencemaran) adalah upaya orang-orang kafir untuk menghilangkan kebanggaan kaum muslimin terhadap Islam dengan menggambarkan Islam secara buruk.
- Tadhlil (penyesatan) adalah upaya orang kafir menyesatkan umat islam dengan berbagai cara, dari yang halus sampai yang kasar.
- Taghrib (pembaratan) adalah gerakan yang sasarannya untuk mengeleminasi islam dan mendorong kaum muslimin agar mau menerima seluruh pemikiran dan perilaku barat.
- Menyerang umat Islam dari dalam, dengan cara:
- Penyebaran paham sekuralisme, yaitu berusaha memisahkan antara agama dengan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
- Penyebaran paham nasionalisme
- Perusakan akhlak umat islam terutama para pemudanya
Sarana ghazwul fikri mudah ditemui dalam kehidupan sehari-har, contohnya media massa.
Hasil dari ghazwul fikri antara lain:
- Umat islam menyimpang dari Al-Qur'an dan As-Sunnah
- Minder dan rendah diri
- Ikut-ikutan
- Terpecah belah.
Mengapa harus ghazwul fikri?
Ghazwul fikri dianggap sebagai cara yang paling ampuh untuk mengalahkan Islam!
Ehm, ini ada sejarahnya. Simak dengan seksama... X3
Suatu ketika di perang salib, seorang petinggi kaum Palangis (pasukan kristen) tertangkap oleh pejuang-pejuang penegak agama Allah dan ditahan. Sang petinggi ini diperlakukan dengan sangat baik selama ditawan. Tetapi ada satu hal yang membuatnya berpikir. Setiap malam dia selalu melihat sang penjaga berlinangan air mata tatkala membaca Al-Quran. Ia tak habis pikir, bagaimana seorang yang perkasa di siang harinya dapat menangis sedemikian rupa tatkala membaca Al-Quran. Akhirnya dia sampai pada suatu kesimpulan bahwa kekuatan kaum muslimin terletak pada Al-Quran. Lalu ia mengirim surat kepada pasukannya yang berisi bahwa jika ingin mengalahkan kaum muslimin bukan melalui cara fisik, tetapi dengan menjauhkan mereka dari kitab sucinya.
Sementara itu tujuh abad kemudian, Samuel Zuaimir ketua Asosiasi Agen Yahudi pada sebuah konferensi di Yerussalem menyatakan bahwa tujuan misi ynga telah diperjuangkan bangsa Yahudi dengan mengirim saudara ke negara-negara Islam bukanlah mengharapkan kaum muslimin beralih ke agama Yahudi, tetapi mengeluarkan mereka dari agama Islam dan tidak berpikir mempertahankan agama Allah atau berdialog kepada-Nya
Selain itu pada tahun 1933, dalam suatu konferensi misionaris dari Al-Quds, Zweimer berkata, "Sesungguhnya tugas kalian adalah mengeluarkan kaum muslimin dari agamanya supaya dia menjadi seorang makhluk yang tidak ada hubungannya dengan Allah. Dengan sendirinya ia akan menjadi seseorang yang tidak merasa terikat dengan akhlak yang selama ini menjadi landasan hidup seluruh umat. Karena itu, kalian kami tugaskan untuk mengeluarkan si Muslim dari Islam. Dengan sendirinya, generasi muslim berikutnya akan sesuai dengan apa yang dikehendaki para penjajah, tidak mengindahkan masalah-masalah besar, senang berantai-santai, dan tertarik pada dunia serta hidup dalam pemuasan nafsu dan pada akhirnya mereka rela mengorbankan miliknya yang paling berharga."
Zweiner selanjutnya berkata, "Sejak tahun 1882 politik penjajah telah menguasai kurikulum pengajaran di sekolah-sekolah dasar dengan menghapus pengajaran Al-Quran dan sejarah Islam. Dengan demikian, ia telah menciptakan suatu generasi yang bukan muslim, bukan nasrani, dan bukan yahudi, yakni generasi yang labil, materialis, tidak percaya aqidah, tidak tahu kewajibannya kepada agama, dan tidak memuliakan tanah airnya"
Nah, jadi ghazwul fikri itu timbul karena Islam takkan dapat ditakhlukan dengan kekerasan, dan satu-satunya cara dengan menghancurkan Islam adalah dengan cara menghancurkan pemikiran mereka.
Ehm, mengenai caranya, biar lebih simple, seperti menyebutkan nama benda dengan nama yang berlainan (misalnya kapur disebut tissue) pertentangan yang awalnya sulit diterima tetapi lama-lama diterima, atau seperti mengambil Alquran diatas karpet tanpa menyentuh karpetnya yang melambangkan jiwa Al-Quran yang diambil secara perlahan-lahan oleh kaum kafir, tidak secara langsung tetapi mengena.
Contoh ghazwul fikri? Gak jauh-jauh dari kehidupan sehari-hari kok!
Contohnya seperti fakta ini: Orang yang selingkuh dipuja-puja sementara orang yang poligami dihina.
Mengapa? Banyak artis yang terkenal karena selingkuh, dan banyak orang yang dijauhi karena poligami. Padahal selingkuh itu zina dan poligami adalah cara yang halal. Itulah salah satu contoh ghozwul fikri
Lalu, sepertinya minnasan dapat menebaknya sendiri.
Maafkan saya apabila banyak kesalahan. Saya hanyalah akhwat sekaligus fujoshi stress saja~~ :)
Sementara itu tujuh abad kemudian, Samuel Zuaimir ketua Asosiasi Agen Yahudi pada sebuah konferensi di Yerussalem menyatakan bahwa tujuan misi ynga telah diperjuangkan bangsa Yahudi dengan mengirim saudara ke negara-negara Islam bukanlah mengharapkan kaum muslimin beralih ke agama Yahudi, tetapi mengeluarkan mereka dari agama Islam dan tidak berpikir mempertahankan agama Allah atau berdialog kepada-Nya
Selain itu pada tahun 1933, dalam suatu konferensi misionaris dari Al-Quds, Zweimer berkata, "Sesungguhnya tugas kalian adalah mengeluarkan kaum muslimin dari agamanya supaya dia menjadi seorang makhluk yang tidak ada hubungannya dengan Allah. Dengan sendirinya ia akan menjadi seseorang yang tidak merasa terikat dengan akhlak yang selama ini menjadi landasan hidup seluruh umat. Karena itu, kalian kami tugaskan untuk mengeluarkan si Muslim dari Islam. Dengan sendirinya, generasi muslim berikutnya akan sesuai dengan apa yang dikehendaki para penjajah, tidak mengindahkan masalah-masalah besar, senang berantai-santai, dan tertarik pada dunia serta hidup dalam pemuasan nafsu dan pada akhirnya mereka rela mengorbankan miliknya yang paling berharga."
Zweiner selanjutnya berkata, "Sejak tahun 1882 politik penjajah telah menguasai kurikulum pengajaran di sekolah-sekolah dasar dengan menghapus pengajaran Al-Quran dan sejarah Islam. Dengan demikian, ia telah menciptakan suatu generasi yang bukan muslim, bukan nasrani, dan bukan yahudi, yakni generasi yang labil, materialis, tidak percaya aqidah, tidak tahu kewajibannya kepada agama, dan tidak memuliakan tanah airnya"
Nah, jadi ghazwul fikri itu timbul karena Islam takkan dapat ditakhlukan dengan kekerasan, dan satu-satunya cara dengan menghancurkan Islam adalah dengan cara menghancurkan pemikiran mereka.
Ehm, mengenai caranya, biar lebih simple, seperti menyebutkan nama benda dengan nama yang berlainan (misalnya kapur disebut tissue) pertentangan yang awalnya sulit diterima tetapi lama-lama diterima, atau seperti mengambil Alquran diatas karpet tanpa menyentuh karpetnya yang melambangkan jiwa Al-Quran yang diambil secara perlahan-lahan oleh kaum kafir, tidak secara langsung tetapi mengena.
Contoh ghazwul fikri? Gak jauh-jauh dari kehidupan sehari-hari kok!
Contohnya seperti fakta ini: Orang yang selingkuh dipuja-puja sementara orang yang poligami dihina.
Mengapa? Banyak artis yang terkenal karena selingkuh, dan banyak orang yang dijauhi karena poligami. Padahal selingkuh itu zina dan poligami adalah cara yang halal. Itulah salah satu contoh ghozwul fikri
Lalu, sepertinya minnasan dapat menebaknya sendiri.
Maafkan saya apabila banyak kesalahan. Saya hanyalah akhwat sekaligus fujoshi stress saja~~ :)
Kee.. keren! :)
BalasHapusHohoho, kalo begitu saya mau poligami daripada selingkuh (???)
Sama! XD *plak*
BalasHapusTapi cewek gak bisa poligami... *apaan?*